
Senin – 28 Oktober 2024. Perseroan Terbatas (PT) Gold Coin Indonesia, melakukan kegiatan Goes To Campus dengan tema ‘Together Nourishing, Tomorrow’ di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Gold Coin merupakan perusahaan yang dibawahi oleh Aboitiz Group Company, perusahaan manufaktur multinasional yang bergerak di berbagai bidang di banyak negara. Gold Coin sendiri, berfokus dibidang Animal Feeds atau pakan ternak sejak tahun 1953 serta memiliki 3.600 pekerja yang tersebar di 8 negara.
Gold Coin Indonesia Goes To Campus, dihadiri oleh mahasiswa program studi Budidaya Perairan dari berbagai angkatan. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Haris M.Si. selaku wakil dekan 2 FIKP Unhas menjadi pembuka serta sambutan dari kegiatan ini. Ibu Dr. Andi Aliyah Hidayani S.Pi., M.Si. juga turut hadir dan menyambut rekan-rekan Gold Coin Indonesia. Penyerahan plakat antar dua pihak, menjadi lambang kerja sama FIKP Unhas bersama Gold Coin Indonesia, “Kerja sama antara dunia pendidikan atau perguruan tinggi dengan dunia industri, memang hal yang tidak bisa lepas dan saling berkaitan” ucap Prof. Haris, dalam pembukaan acara.



Terdapat dua materi yang dibawakan saat kegiatan berlangsung. Materi pertama dibawakan oleh Bapak Fauzan Bahri selaku Assistant Vice Pressident – Business Operation Aquaculture, membahas mengenai potensi akuakultur di Sulawesi Selatan yang berkembang pesat, khususnya pada budidaya udang. Selain itu, materi kedua yang dibawakan oleh Bapak Erwin Ruzwar selaku Assistant Vice President – Human Resource membahas mengenai kesempatan mahasiswa budidaya perairan untuk berkarier bersama Gold Coin, melalui Magang Mandiri dan juga Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) awal tahun 2025 nanti.


Gold Coin Indonesia, belum lama ini memasuki dunia akuakultur. Saat ini, Gold Coin masih mengembangkan produknya yaitu pakan udang. Terdapat berbagai macam tipe pakan yang ditawarkan yang dapat disesuaikan dengan kandungan proteinnya, misalnya Gold Eco Grow, Gold Eco Forte, Gold Eco Green, Gold Forte, dan Gold Supreme yang kandungannya berbeda-beda.
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi (Michael Hutagalung, Mahasiswa Budidaya Perairan)
